Senin, 18 April 2016

DIKSARMIL MAHAWARMAN DAN IBADAH WAJIB

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian siswa diksar lebih baik di dalam Pendidikan dasar atau dimanapun dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah dan keluarga. Pendidikan siswa diksar harus dimulai sejak masuk pendidikan sampai mereka nanti selesai maupun untuk mereka nantinya, yakni pendidikan di dalam latihan, atau pendidikan melalui para pembina atau pengawas latihan. Para pembina sangat berperan penting dalam pendidikan dasar, baik dalam bertingkah laku, ilmu pengetahuan atau kepribadian diri. Para Pelatih menjadi contoh pertama bagi adik didiknya, dan juga lingkungan kawan mereka . Pendidikan ini berlangsung seumur hidupnya. Dari mulai masuk pendidikan  hingga nantinya selesai pendidikan, siswa akan mengalami pendidikan berupa pengalaman saat ia berada di lingkungan diksar atau dalam lingkungan latihanya, dan pendidikan ilmu pengetahuan saat siswa diksar berada di lingkunganformal. Para pembina bertanggungjawab atas pendidikan yang siswa dapatkan pada saat di lingkungan pendidikan, begitu pula pembiana pengajar di kelas maupun lapangan bertanggungjawab atas pembinaan siswa dalam menguasai pendidikan ilmu pengetahuan yang didapatkan oleh siswa pada saat belajar di dikelas mapn dilapangan. 
Dalam Foto foto ini akan memuat masalah nilai-nilai atau manfaat ibadah shalat dalam pendidikan seorang siswa. Pengetahuan seorang pengajar atau pembina  tentang kondisi obyektif seorang siswa akan berpengaruh terhadap tujuan pendidikan. Bagi seorang siswa dalam penguasaan materi mereka perlu untuk latihan-latihan dan pembiasaan dari pelajaran atau kebiasaan yang dicontohkan pengajar  atau pembina nya di kelas maupun dilapangan. Dengan pembiasaan dan latihan-lahsiswa diksarmil akan mudah untuk terpengaruh dalam pembentukan kepribadiannya. Baik itu latihan dalam ilmu pengetahuan ataupun pembiasaan prilaku yang baik dari pembinanya dan lingkungan siswa itu sendiri serta lingkungan bermainnya. Oleh karena itu, oarang tua bisa membiasakan diri seorang anak dalam membentuk kepribadiannya melalui IBADAH SHALAT yang wajib dilakukannya setiap hari. Ibadah shalat mempunyai pengaruh positif dalam kepribadian seorang SISWA diksarmil. Ibadah sholat tidak hanya berpengaruh pada kehidupan spiritual seseorang, namun juga berpengaruh pada kehidupan sosial, fisik, maupun psikis. Ibadah shalat dapan dijadikan sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada diri seorang siswa itu sendiri. Adapula sifat-sifat yang dapat ditanamkan dari ibadah sholat diantaranya,para siswa  dapat berdisiplin waktu, maksudnya siswa didik  tau kapan waktu-waktu sholat, sehingga SISWA DIKSARMIL juga akan terbiasa dengan rutinitasnya yang dijadwalkan seperti shalat. Misalnya kapan siswa harus belajar, kapan siswa bisa Istirahat dan tidur, kapan siswa siswa harus mengerjakan melakukan dari pelatihanya dan lain-lain. Hal-hal tersebut dapat dibiasakan sejak dini, sehingga saat dewasa terbentuklah kepribadian seorang anak yang disiplin akan waktu-waktu yang sudah diatur dan diajarkan sejak dari pendidikan dasar kemiliteran para siswa  akan berkelanjutan saat ia selesai nant dan seterusnya.  Dan dapat kita ketahui pula bahwa SHALAT yang dilakukan seseorang akan mendidik jiwa SISWA SISWA DIKSARMIL untuk menyadari akan pengawasan Allah (muraqabatullah) terhadap setiap tingkah laku perbuatannya. Shalat juga dapat mengarahkan dan membimbing seseorang kepada jalan Allah sehingga ia akan terbiasa dan terdidik untuk mentaati Allah. Mereka akan mengakui dengan sepenuh hati akan keberadaan Allah dan ke-Esaan-Nya. Mereka mengakui bahwa hanya Dia yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan dan Dialah yang telah menciptakan segala sesuatu yang ada di alam ini dengan sebaik-baiknya dan mengatur serta memeliharanya. Sehingga menuntut dia untuk mengakui atas kekuasaan-Nya. 
dari apa yang disabdakan Nabi Muhammad SAW “Shalatlah kalian, sebagaimana kalian melihat aku shalat”. Dengan demikian, dasar pelaksanaan shalat adalah shalat sebagaimana yang sudah dicontohkan Nabi SAW mulai bacaan hingga berbagai gerakan di dalamnya, sehingga tidak ada modifikasi dan inovasi dalam praktik shalat
Oleh karena itu dapat pula dikatakan bahwa seorang yang melakukan SHALAT ini, mereka akan melakukannya secara sungguh-sungguh dan hatinya betul-betul akan tertuju kepada Allah, mengagungkan-Nya, merasa takut, rendah diri serta merasa malu berhadapan dengan-Nya. Sehingga mereka menganggap shalat tersebut bukan merupakan beban yang memberatkan mereka. Tetapi shalat tersebut merupakan suatu kebutuhannya dalam rangka untuk memohon bantuan dan perlindungan dari-Nya serta sebagai sarana untuk mendekatkan diri dan bermunajad kepada-Nya. 


Para Pembina dan Pengajar serta Pengawas yang mendidik Siswa Diksarmil melakukan shalat pada dasarnya sama dengan mendidik serta mendisiplinkan diri siswa melakukan Shalat untuk kebaikan dan kebajikan bersama dalam Pendidikan Latihan Dasar Kemiliteran Resimen Mahasiswa Mahawarman seluruh Indonesia