Pendidikan merupakan usaha
sadar untuk mengembangkan kepribadian siswa diksar lebih baik di dalam Pendidikan
dasar atau dimanapun dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah dan
keluarga. Pendidikan siswa diksar harus dimulai sejak masuk pendidikan sampai
mereka nanti selesai maupun untuk mereka nantinya, yakni pendidikan di dalam
latihan, atau pendidikan melalui para pembina atau pengawas latihan. Para pembina
sangat berperan penting dalam pendidikan dasar, baik dalam bertingkah laku,
ilmu pengetahuan atau kepribadian diri. Para Pelatih menjadi contoh pertama
bagi adik didiknya, dan juga lingkungan kawan mereka . Pendidikan ini berlangsung
seumur hidupnya. Dari mulai masuk pendidikan
hingga nantinya selesai pendidikan, siswa akan mengalami pendidikan
berupa pengalaman saat ia berada di lingkungan diksar atau dalam lingkungan
latihanya, dan pendidikan ilmu pengetahuan saat siswa diksar berada di lingkunganformal.
Para pembina bertanggungjawab atas pendidikan yang siswa dapatkan pada saat di
lingkungan pendidikan, begitu pula pembiana pengajar di kelas maupun lapangan bertanggungjawab
atas pembinaan siswa dalam menguasai pendidikan ilmu pengetahuan yang
didapatkan oleh siswa pada saat belajar di dikelas mapn dilapangan.
Dalam
Foto foto ini akan memuat masalah nilai-nilai atau manfaat ibadah shalat dalam
pendidikan seorang siswa. Pengetahuan seorang pengajar atau pembina tentang kondisi obyektif seorang siswa akan
berpengaruh terhadap tujuan pendidikan. Bagi seorang siswa dalam penguasaan
materi mereka perlu untuk latihan-latihan dan pembiasaan dari pelajaran atau
kebiasaan yang dicontohkan pengajar atau
pembina nya di kelas maupun dilapangan. Dengan pembiasaan dan latihan-lahsiswa
diksarmil akan mudah untuk terpengaruh dalam pembentukan kepribadiannya. Baik
itu latihan dalam ilmu pengetahuan ataupun pembiasaan prilaku yang baik dari
pembinanya dan lingkungan siswa itu sendiri serta lingkungan bermainnya. Oleh
karena itu, oarang tua bisa membiasakan diri seorang anak dalam membentuk
kepribadiannya melalui IBADAH SHALAT yang wajib dilakukannya setiap
hari. Ibadah shalat mempunyai pengaruh positif dalam kepribadian seorang SISWA
diksarmil. Ibadah sholat tidak hanya berpengaruh pada kehidupan spiritual
seseorang, namun juga berpengaruh pada kehidupan sosial, fisik, maupun psikis.
Ibadah shalat dapan dijadikan sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada
diri seorang siswa itu sendiri. Adapula sifat-sifat yang dapat ditanamkan dari
ibadah sholat diantaranya,para siswa dapat berdisiplin waktu, maksudnya siswa didik
tau kapan waktu-waktu sholat, sehingga
SISWA DIKSARMIL juga akan terbiasa dengan rutinitasnya yang dijadwalkan seperti
shalat. Misalnya kapan siswa harus belajar, kapan siswa bisa Istirahat dan
tidur, kapan siswa siswa harus mengerjakan melakukan dari pelatihanya dan
lain-lain. Hal-hal tersebut dapat dibiasakan sejak dini, sehingga saat dewasa
terbentuklah kepribadian seorang anak yang disiplin akan waktu-waktu yang sudah
diatur dan diajarkan sejak dari pendidikan dasar kemiliteran para siswa akan berkelanjutan saat ia selesai nant dan
seterusnya. Dan dapat kita ketahui pula bahwa SHALAT yang
dilakukan seseorang akan mendidik jiwa SISWA SISWA DIKSARMIL untuk menyadari
akan pengawasan Allah (muraqabatullah) terhadap setiap tingkah laku
perbuatannya. Shalat juga dapat mengarahkan dan membimbing seseorang kepada
jalan Allah sehingga ia akan terbiasa dan terdidik untuk mentaati Allah. Mereka
akan mengakui dengan sepenuh hati akan keberadaan Allah dan ke-Esaan-Nya.
Mereka mengakui bahwa hanya Dia yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan dan
Dialah yang telah menciptakan segala sesuatu yang ada di alam ini dengan
sebaik-baiknya dan mengatur serta memeliharanya. Sehingga menuntut dia untuk
mengakui atas kekuasaan-Nya.
dari apa
yang disabdakan Nabi Muhammad SAW “Shalatlah kalian, sebagaimana kalian melihat
aku shalat”. Dengan demikian, dasar pelaksanaan shalat adalah shalat
sebagaimana yang sudah dicontohkan Nabi SAW mulai bacaan hingga berbagai
gerakan di dalamnya, sehingga tidak ada modifikasi dan inovasi dalam praktik
shalat
Oleh
karena itu dapat pula dikatakan bahwa seorang yang melakukan SHALAT ini, mereka
akan melakukannya secara sungguh-sungguh dan hatinya betul-betul akan tertuju
kepada Allah, mengagungkan-Nya, merasa takut, rendah diri serta merasa malu
berhadapan dengan-Nya. Sehingga mereka menganggap shalat tersebut bukan
merupakan beban yang memberatkan mereka. Tetapi shalat tersebut merupakan suatu
kebutuhannya dalam rangka untuk memohon bantuan dan perlindungan dari-Nya serta
sebagai sarana untuk mendekatkan diri dan bermunajad kepada-Nya.
Para
Pembina dan Pengajar serta Pengawas yang mendidik Siswa Diksarmil melakukan
shalat pada dasarnya sama dengan mendidik serta mendisiplinkan diri siswa melakukan Shalat untuk kebaikan dan kebajikan
bersama dalam Pendidikan Latihan Dasar Kemiliteran Resimen Mahasiswa Mahawarman
seluruh Indonesia